Melakukan backup konfigurasi MikroTik secara rutin sangat penting untuk mengamankan konfigurasi dan memudahkan pemulihan. Cara Backup Mikrotik yang benar menjadi hal yang vital untuk dilakukan.
Karena jika cara backup settingan mikrotik dilakukan dengan asal-asalan, bisa jadi hasil backup nya malah tidak bisa digunakan dan perangkat Mikrotik nya bisa jadi rusak.
File backup ini penting karena bisa saja terjadi insiden yang menyebabkan perangkat Mikrotik kita rusak atau tiba-tiba tidak bisa diakses, atau malah kena hack dan tidak bisa digunakan.
Dengan memiliki file hasil backup konfigurasi Mikrotik ini, walaupun perangkat Mikrotik kita rusak dan diganti dengan yang baru dengan tipe yang sama, kita tidak perlu repot-repot melakukan setting manual dari awal.
Tinggal klik menu restore file backup Mikrotik saja, maka konfigurasi akan kembali pulih seperti sebelumnya.
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara backup config mikrotik, yuk simak dulu penjelasan nya.
Penjelasan Backup Konfigurasi Mikrotik
Fitur Backup konfigurasi pada Mikrotik RouterOS memungkinkan Kita untuk menyimpan konfigurasi perangkat Mikrotik, yang kemudian dapat diterapkan kembali (restore) pada perangkat yang sama.
Ini berarti file hasil backup Mikrotik tidak bisa diterapkan pada perangkat Mikrotik yang berbeda tipe. Misalnya kita backup setingan Mikrotik RB450G, maka file backup nya hanya bisa di restore pada Mikrotik tipe RB450G saja.
Jika file backup itu di restore pada tipe perangkat Mikrotik lain misal RB1100AH maka akan terjadi error dan bisa jadi Mikrotik nya malah tidak bisa digunakan bahkan tidak bisa diakses.
Nah, kalau terlanjur salah restore file backup ke perangkat Mikrotik lain solusi nya gimana? Kita bisa lakukan install ulang Mikrotik nya menggunakan Netinstall. Cek Artikel ini : Cara Netinstall Mikrotik : Obat Mikrotik Sering Hang
File Backup Mikrotik berisi informasi sensitif tentang perangkat Mikrotik dan konfigurasinya, selalu pertimbangkan untuk mengenkripsi file backup dan menyimpan file backup di tempat yang aman.
Perbedaan Backup dan Export Konfigurasi
Selain fitur backup, Mikrotik juga menyediakan fitur Export untuk menyimpan konfigurasi. Fitur Export pada Mikrotik dapat digunakan untuk menyimpan konfigurasi Mikrotik dalam bentuk file text yang bisa dibuka pada aplikasi notepad atau text editor lain nya.
Hal ini dapat mengatasi permasalahan sebelumnya untuk restore config Mikrotik di perangkat tipe lain. Jadi Cara backup mikrotik beda tipe bisa menggunakan fitur Export ini.
Untuk lebih jelasnya berikut ini perbedaan backup dan export pada Mikrotik :
- File konfigurasi hasil backup Mikrotik tidak dapat dibuka pada notepad (text editor), sedangkan file hasil export bisa.
- File konfigurasi hasil backup Mikrotik hanya bisa di restore pada perangkat yang jenisnya sama dan tidak bisa di restore ke perangkat Mikrotik yang berbeda tipe (misal : RB450G ke CCR1063)
- File konfigurasi hasil export berisi baris perintah Mikrotik yang dapat di restore pada semua jenis mikrotik dan bisa langsung di copy-paste serta bisa langsung dieksekusi pada terminal Mikrotik. Sedangkan file hasil backup tidak bisa.
- Untuk melakukan backup pada Mikrotik bisa mengunakan menu File di Winbox atau WebFig dan juga command line di terminal, sedangkan untuk Export tidak ada menu di Winbox dan hanya bisa dilakukan menggunakan command line di terminal.
Nah sudah paham kan? Jika teman-teman mau mempelajari lebih dalam tentang fitur Export Mikrotik, silakan baca artikel sebelum nya tentang Gampang! Begini Cara Export Import Mikrotik Config tanpa Ribet
Cara Backup Mikrotik
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara backup Mikrotik bisa dilakukan menggunakan menu File di Winbox atau WebFig dan bisa juga menggunakan command line via Terminal.
Berikut adalah langkah-langkah cara backup konfigurasi mikrotik dengan Winbox :
Cara Backup Settingan Mikrotik di Winbox
- Login ke Mikrotik menggunakan Winbox. Jika belum punya Winbox silakan Download Winbox Mikrotik dulu.
- Klik Menu Files –> pada Tab File klik submenu Backup –> Akan muncul tampilan jendela Backup seperti gambar berikut ini :
- Kita bisa langsung klik Backup atau bisa juga memberikan nama pada file backup nya pada kolom Name. Jika kita tidak memberi nama file backup nya, maka nama file backup nya akan dinamai dengan format default nya yakni [identity]-[date]-[time].backup.
- Selain itu, kita juga bisa memberikan password pada file backup nya dengan mengisi kolom Password. Jika kolom Password ini diisi, maka ketika kita melakukan restore akan diminta password yang sama.
- File backup konfigurasi Mikrotik akan muncul pada list File di menu Files tersebut, yang nantinya bisa kita ambil (copy) untuk disimpan di komputer/laptop. Cara ambil backup Mikrotik akan dibahas disetelah ini.
Cara Backup Mikrotik Lewat Terminal
- Login ke Mikrotik menggunakan Winbox atau bisa juga melalui SSH, Telnet atau Console.
- Jika login menggunakan Winbox, masuk ke Terminal kemudian ketikkan perintah untuk backup mikrotik berikut :
system backup save
- Perintah tersebut akan membuat file backup dengan nama file default dan tanpa password
- Kita bisa tambahkan parameter Name pada perintah nya untuk mengganti nama file hasil backup nya
system backup save name=NamaFileBackupnya
- File Backup yang dibuat akan muncul pada menu Files pada Winbox.
Cara Ambil Backup Mikrotik
Setelah kita menggunakan Cara Backup Mikrotik di atas, kita bisa mengambil file backup konfigurasi Mikrotik tersebut dan menyimpan nya di komputer/laptop kita.
Jangan biarkan file backup hanya disimpan pada perangkat Mikrotik saja, pastikan file backup itu diambil dan disimpan di komputer/laptop kita.
Karena jika perangkat Mikrotik nya rusak dan tidak bisa digunakan, maka semua file yang ada di dalam nya akan hilang dan tidak bisa digunakan.
Cara Ambil Backup Mikrotik Menggunakan Winbox
Caranya bisa langsung menggunakan menu Files pada Winbox –> klik file backup yang mau diambil –> Klik icon Copy –> Buka File Explorer pada Windows –> Masuk ke Folder yang akan digunakan untuk menyimpan file backup nya –> Paste
Cara Ambil Backup Mikrotik via FTP
Selain menggunakan Winbox, kita juga bisa memanfaatkan service FTP pada Mikrotik untuk mengambil file hasil backup nya.
Kita bisa menggunakan Windows File Explorer atau bisa juga menggunakan FTP Client seperti FileZilla, WinSCP atau lain nya.
Jika menggunakan File Explorer, ketikkan IP Address Mikrotik diawali dengan protocol FTP, format nya ftp://IPAddressMikrotik misal ftp://192.168.18.68
Login ke FTP dengan username dan password yang sama dengan login Winbox Mikrotik, jika berhasil login akan muncul file backup Mikrotik nya.
Silakan copy file backup konfigurasi Mikrotik nya dan paste ke lokasi folder yang diinginkan.
Cara Backup Mikrotik Menggunakan Cloud Backup
Cara Backup Mikrotik yang sebelumnya dijelaskan di atas merupakan cara backup lokal. Kita bisa menggunakan backup online memanfaatkan cloud nya Mikrotik.
Mikrotik menyediakan fitur Cloud Backup untuk melakukan backup konfigurasi Mikrotik yang disimpan secara online di Cloud. Namun fitur ini hanya ada pada RouterOS versi 6.44 ke atas.
Fitur ini sangat bermanfaat untuk dapat menghindarkan kita dari kehilangan file backup Mikrotik.
Karena dengan fitur ini jika file backup lokal kita hilang, masih ada file backup yang tersimpan di cloud yang bisa kita gunakan.
Cara Backup Konfigurasi Mikrotik di Cloud sangat mudah, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menggunakan Cloud Backup Mikrotik ini.
- Hanya disediakan 1 slot backup saja per perangkat
- Ukuran file backup maksimal 15 MB
- Pastikan Mikrotik sudah terkoneksi ke Internet, karena Cloud Backup membutuhkan akses ke cloud2.mikrotik.com menggunakan port UDP/15252 and TCP/15252
Masuk ke Menu Files –> masuk ke tab Cloud Backup –> Klik Cloud Backup –> Pastikan untuk memberikan Name dan Password –> Klik Start
File hasil backup akan muncul di list file pada tab Cloud Backup tersebut.
Catatan Penting :
- Simpan file backup di lokasi yang aman, seperti di komputer/laptop, penyimpanan eksternal atau layanan cloud yang terpercaya.
- Lakukan backup secara berkala, terutama setelah mengubah konfigurasi penting.
- Selalu enkripsi file backup yang mengandung informasi sensitif.
- Jangan menyimpan file backup di perangkat MikroTik itu sendiri, karena dapat hilang saat perangkat mengalami masalah.
- Dengan melakukan backup secara rutin, kita dapat memastikan keamanan dan dapat dengan mudah mengembalikan konfigurasi MikroTik jika terjadi masalah pada perangkat atau jika ingin menggunakan konfigurasi yang telah disimpan sebelumnya.